Meski belum bisa menandingi Jogjakarta, wisata Semarang menyajikan berbagam
objek yang menawan. Berikut 20 tempat wisata di Semarang yang paling
kami rekomendasikan. Jika anda berkunjung ke Semarang, pastikan anda
mampir di sana.
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid
Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang,
Jawa Tengah, yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11
November 2006, kini menjadi kebanggan umat Islam karena keberadaan
tempat ibadah yang dibangun di atas lahan 10 hektare itu telah mendunia.
2. Klenteng Sam Po Kong
Klenteng
Sam Po Kong layak menjadi prioritas para wisatawan yang akan menikmati
wisata Semarang. Pasalnya, Klenteng yang terletak di Gedung Batu ini
tidak hanya menyuguhkan kisah legendari Laksamana Cheng Ho, tapi
keindahan arsitektur Tiong Hoa yang khas.
Sejak
pertangahan Juli 2010, Klenteng ini dilengkapi dengan patung Laksamana
Cheng Ho setinggi 10 meter. patung yang didatangkan langsung dari China
ini ditaksir sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.
3. Komplek Pecinan
Gang
Baru adalah nama yang tidak asing bagi publik dan pelancong. Gang Baru
atau komplepks Pecinan menyajikan pemandangan dan suasana khas Tiong Hoa
di tengah kota Semarang.
Di
sana kita juga bisa jumpai beragam kelnteng. Ada 11 klenteng besar di
Semarang, 10 di antaranya terdapat di kawasan pecinan, yaitu Klenteng
Siu Hok Bio, Hoo Hok Bio, Kong Tik Soe, Tay Kak Sie, Tong Pek Bio, Liong
Hok Bio, Tek Hay Bio, Wie Wie Kiong, See Hoo Kong, dan Klenteng Grajen.
Sedang Klenteng Sam Poo Kong berada di Gedung Batu. Masing-masing
klenteng itu mempunyai nilai historis tersendiri.
4. Pasar Rakyat Simpang Lima
Salah
satu land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima. Lapangan ini
memang terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima karena berada di
tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad
Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Pahlawan.
Berkembangnya
fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama
Republik Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang
sebagai ganti dari Kanjengan. Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak
masa pemerintahan Adipati Semarang yang pertama itu telah berubah fungsi
menjadi pusat perbelanjaan. Karena itu, kawasan ini tetap diamsukan
dalam daftar wisata semarang.
5. Jalan Pahlawan
Jalan Pahlawan Semarang adalah salah satu jalan terbesar di Semarang. Jalan ini salah satu penghubung menuju Simpang Lima.
Pada
malam hari, jalan ini berubah menjadi jujugan wisata Semarang baru.
Tempat yang lapang, terang, dan tersedianya aneka jajan membuat malam di
Jalan Pahlawan Semarang selalu ramai. Lebih-lebih di akhir pekan.
Terlebih,
sejak awal 2011, Pemkot Semarang mulai menata jalan ini. Trotoar
sepanjang lebih dari 500 meter ditata ulang menjadi lebih lapang.
Fasilitas tempat sampah pun ditambah.
6. Hutan Tinjomoyo
Hutan
Tinjomoyo adalah hutan wisata yang terletak di Kelurahan Tinjomoyo,
Semarang. Ratusan pepohonan tumbuh subur di sana. Lebih dari 200 jenis
terpelihara. Anda akan mendapati pemandangan alami khas desa jika
berkunjung ke hutan seluas 57,5 hektar ini.
Hutan
Tinjomoyo memiliki keanekaragaman pepohonan, seperti mahoni, jati,
akasia, asem londo, ketepeng, mangga, kelengkeng, matoa, nangka, dan
masih banyak lainnya, memang telah beralih fungsi. Jika dulu menjadi
destinasi wisata, sekarang fungsinya lebih sebagai paru-paru kota dan
daerah resapan air.
7. Kebun Binatang Mangkang
Kebun
binatang ini terletak di perbatasan Semarang-Kendal. Tempat yang dibuka
pada Februari 2007 ini dibangun untuk menggantikan kebun binatang
Tinjomoyo Semarang yang dianggap sudah tak representative lagi.
Lokasi
baru ini diharapkan membuat jumlah pengunjung semakin bertambah karena
aksesnya lebih mudah dicapai. Sebab, Bonbin ini terletak di pinggir
jalan. Kebun Binatang ini, sekarang sudah memiliki sekitar 150 ekor
hewan yang terdiri dari 40 jenis spesies. Ada Ular, Rusa, Gajah,
Orangutan, Harimau.
8. Lawang Sewu
Terletak
di komplek Tugu Muda, Lawang Sewu dahulu merupakan gedung megah berbaya
art deco, yang digunakan Belanda sebagai kantor pusat kereta api (
trem ), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg
Maschaappij ( NIS ). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F.
Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903,
kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907.
9. Tugu Muda
Kawasan
Tugu Muda dulu hanya bundaran biasa. Tapi cobalah tengok sekarang.
Sejak dipugar tahun 2008, Tugu Muda jadi tempat dolan yang amat
menyenangkan. Bukan hanya karena taman di sekitarnya kini tampak rapi,
semburan air mancur membuat tempat ini amat romantis di malam hari.
Apalagi, Tugu Muda kini juga diterangi lampu besar di empat titik yang
mengelilinginya.
10. Kota Lama
Kota
Lama mungkin akan mengingatkan anda pada adegan ketika Gie (dalam film
“Gie”) dan ribuan mahasiswa berdemo menuntut pembubaran PKI. Ya, adegan
itu memang dilakukan di Kota Lama Semarang. Tidak hanya “Gie”, film “?”
dan “Ayat-ayat Cinta” juga memanfaatkan Kota Lama sebagai tempat
syuting.
Kota
Lama Semarang memang menyimpan pesona historis yang luar biasa. Ratusan
bangunan kuno masih berdiri. Sebagian, seperti Gereja Blenduk dan
gedung Jiwa Sraya, masih terawat, sedangkan lainnya lapuk bahkan ambrol.
Jika
anda berminat mengkaji arsitekur Belanda, tidak keliru anda menuju Kota
Lama. Stasiun Kereta Api Tawang, Gereja Gedangan, Nilmij, Taman Sri
Gunting, Marba, Marabunta dan De Spiegel memperlihatkan gaya arsitektur
Eropa abada XVII. Sebuah embung yang dikenal penduduk setempat Polder
Tawang menunjukan konsep kota pesisir yang tertata.
11. Museum Ronggowarsito
Museum
ini terletak di Jalan Abdulrahman Saleh Nomor 1 Semarang, persis di
samping Bundaran Kalibanteng. Museum Ronggowarsito mempunyai dua misi,
yaitu “Meningkatkan apresiasi budaya dan meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap budaya”.
Museum ini menyuguhkan bagi Anda koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan, dan wawasan nusantara.
12. Museum Mandala Bakti
Museum
Mandala Bhakti terletak di Jalan Soegijapranto nomor 1, persis
berseberangan dengan Tugu Muda. Museum ini mengoleksi benda-benda
bersejarah yang ada kaitannya dengan riwayat Kodam Diponengoro (Jawa
Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta).
13. Pantai Marina
JIKA
Anda berkunjung ke Semarang, pastikan Pantai Marina masuk dalam daftar
tempat yang akan anda kunjungi. Anda bisa menikmati semilir angin di
sana. Deburan ombak khas pantai utara, siap menyambut anda.
Anda
tidak perlu bersusah payah untuk menuju ke sana. Dari kawasan Simpang
Lima lurus ke arah barat Anda akan bertemu gapura kawasan Pekan Raya
Promosi dan Pembangunan (PRPP) Provinsi Jawa Tengah.
Kemudian,
belok kanan masuk melewati gapura PRPP dan lurus terus ke arah utara,
sampai di kawasan PRPP belok kanan dan kemudian belok kiri lurus terus
sampai di pintu masuk obyek wisata Pantai Marina.
14. Bukit Gombel
Taman
Tabanas yang lebih akrab disebut Gombel memberi kesempatan pada Anda
menikmati view Semarang. Berkunjunglah pada malam hari, maka anda bisa
menikmati pemandangan kota yang gemerlap. Dari sana
Anda
bisa menikmati pemandangan Kota Semarang, dari Jatingaleh sampai
Tanjung Emas. Lampu jalanan terlihat mengular, lampu kendaraan berjalan
pelan seperti menyemut.
Karena
terletak di kawasan atas, Taman Tabanas Gombel terasa lebih sejuk.
Tidak heran jika pada malam hari tempat ini banyak digunakan pasangan
muda atau keluarga bersantai ria.
15. Gue Kreo
Goa
Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga
saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu
menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang
kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari
kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang
kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera
yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.
16. Masjid Menara (Layur)
Masjid
Menara Semarang bukan tempat ibadah semata. Bangunan itu juga
mewartakan sejarah dan cara manusia memperlakukan manusia. Maka, melalui
tanda-tanda semiotis yang melekat padanya, masjid mengisahkan
perjalanan manusia dan pemikirannya.
Dilihat
dari gaya arsitekturnya, Masjid Menara merupakan percampuran dari tiga
budaya yakni, Jawa, Melayu, dan Arab. Sejak dibangun pada 1802, bangunan
Masjid Menara Layur diyakini tidak mengalami banyak perubahan.
17. Wonderia
Wonderia
merupakan arena rekreasi keluarga Semarang. Dalam pengelolaan PT
Semarang Arsana Rekreasi Trusta, Taman Rekreasi Wonderia ini diresmikan
oleh Presiden Republik Indonesia Dr H Susilo Bambang Yudhoyono pada 9
Agustus 2007.
18. Pagoda dan Vihara Watugong
Wsiata
Semarang juga menyuguhkan wisata religi. Buktikan di Pagoda Watugong.
Bangunan indah ini terdiri atas tujuh tingkat. Tiap tingkat memiliki 4
buah patung Dewi Kwan Im yang menghadap keempat penjuru. Pembangunanya
dilatarbelakangi oleh kebutuhan umat Budha akan tempat ibadah yang lebih
layak dan nyaman. Yang sebelumnya ditempat ini hanya ada vihara kecil
yang sudah berdiri sejak 1957. Kemudian pada tahun 2005 dibangunlah
Pagoda Avalokitesvara yang rencana pembangunanya hanya membutuhkan waktu
8 bulan tetapi karena menunggu barang-barang dan patung dari Cina
penyelesaiannya mundur menjadi 10 bulan.
19, Water Blaset Bukit Candi Golf
Water
Blaster Semarang Graha Candi Golf adalah wahana permainan air pertama
di Semarang. Wahana permainan yang lengkap membuat objek wisata ini
langsung menjadi andalan rekreasi keluarga warga Semarang.
Setidaknya
ada delapan unit wahana air yang ada di water blaster semarang ini.
Semua itu dilengkapi sarana penunjang yang aman, termasuk ruang
pertemuan berbentuk kapal pesiar yang bisa digunakan untuk rapat hingga
kapasitas 150 orang. Semua itu patut anda pertimbangkan jika berencana
menikmati wisata Semarang.
20. Stasiun Tawang
Stasiun
Tawang adalah satu di antara dua stasiun kereta yang berada di
Semarang. Stasiun ini mengangkut penumpang yang akan naik kereta bisnis
dan eksekutif. Stasiun Tawang berada di bagian utara Kota Lama, tepatnya
di jalan Taman Tawang nomor 1, Semarang, Telepon: (024)3544544.
Dulu
Stasiun Tawang dibangun untuk menggantikan fungsi Stasiun Tambaksari di
Pengapon yang dinilai tidak dapat memenuhi kebutuhan jumlah pengguna.
Itu lantara pada 1870 jalur kereta Semarang-Solo-Yogyakarta selesai
dibangun sehingga jumlah penumpang semakin banyak