Ini pertama kali terjadi di dunia. Padahal pemilu biasanya digelar demi memilih parlemen dan pemimpin dengan banyak kandidat, namun tidak sebaliknya di Ibu Kota Pyong.
Di Korea Utara, memang hanya ada satu partai berkuasa. Dan partai itu merupakan partai turun temurun. Tak heran, dengan satu peserta, satu suara, maka Jong Un menjadi satu pemenang. Ia meraih 100 persen suara di hari pertama pemungutan. Tak satu pun dari pemilih absen atau tidak memberikan suaranya di pemilu kali ini. Golongan putih di negeri itu haram hukumnya.
Negara ini mengadakan pemilihan setiap lima tahun sekali. Pemilu kali ini baru sekali diadakan setelah ayah Jong Un, Kim Jong Il wafat dan posisinya digantikan sang anak. Bisa dibilang pemilu ini diadakan sekedar untuk gengsi-gengsian.
Kemenangan absolut ini terjadi di distrik Gunung Paekdu. Surat suara di pemilu dinamakan Majelis Agung Rakyat ini semuanya sah.
“Ini bukti rakyat mendukung dan percaya penuh kepada Jong Un sebagai pemimpin dan mereka setia,” ujar kantor berita Korea Utara KCNA seperti dikutip kantor berita Associated Press dan dilansir surat kabar DailyMail (10/3).
Di negara tersebut terdapat 687 distrik namun nama kandidat tetap sama, Kim Jong Un. Pilihan suara hanya iya atau tidak setuju apakah Jong Un kembali memimpin negeri itu dan menurut otoritas semua mencentang berarti sepakat lelaki 30 tahun itu kembali berada di pucuk.
Konon, mereka memilih tidak untuk kepemimpinan Jong Un bakal pulang dengan keadaan tak bernyawa. Kabar ini masih simpang siur namun menilik kesadisan lelaki itu menyingkirkan pamannya dan orang-orang terdekat lain bisa jadi selentingan itu benar. Keluarga saja bisa dilenyapkan apalagi rakyatnya.
oh yes
ReplyDeletehoho
ReplyDelete